Sungguh luka dihati itu sukar untuk diubati...
Ia mampu untuk sembuh namun memerlukan masa...
Luka dihati lebih parah dari luka dihiris pisau...
Kesakitannya tiada siapa yang tahu melainkan si empunya badan...
Andai luka dihiris pisau, boleh diubati dan dikurangkan kesakitannya dengan adanya antiseptik, handyplus dan sebagainya...
Kalau hati yang terluka, mahu ubat macam mana?
Hanya detik waktu yang mampu memulihkan segalanya...
Sedikit demi sedikit segala kesakitan itu akan pergi bersama detik jam...
Andai suratan hidup kita ini ibarat pensil dan kertas, pastinya semua orang akan hidup gembira tanpa sekelumit penyesalan...
Kita boleh memadamkan semua kepahitan di dalam hidup ini...
Tapi Tuhan tidak membenarkan itu terjadi supaya setiap satu permasalahan yang kita alami menjadi pengajaran buat kita agar menjadi lebih matang dalam berfikir...
Lebih pedih rasanya bila luka yang telah kita rawat selama bertahun-tahun itu dirobek kembali...
Sakitnya hati bila ada insan-insan yang selalu mengungkit sesuatu yang pahit dalam hidup kita...
Sesuatu yang kita ingin padamkan dalam ingatan kita...
Mengapa harus bangkitkan semula semua itu sedangkan kita sudah mulai bahagia?
Tidak wajar rasanya merosakkan kebahagiaan seseorang dengan mengungkit semula kisah silam seseorang yang mampu membuat luka di hatinya berdarah kembali...
Yang berlalu biarkan berlalu...
Tidak usah diungkit lagi...
Yang pergi biarkan pergi...
Tidak usah diseru kembali...
Anggap sahaja itu semua suratan takdir...
Segalanya telah tercatat di dalam kehidupan kita oleh yang di atas...
~ We'll be together if we're meant to be together ~